10 December 2025 21:16:03
S.A.T.E
Saat Teduh | Devotional Time
Anda belum sempat baca S.A.T.E kemarin? klik tombol di bawah:
S.A.T.E Kemarin Halaman Utama MyGereja
God in a Box
Bacaan: Lukas 23:8-12
Sebab sudah lama ia ingin melithat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda.
Lukas 23:8
RENUNGAN FIRMAN
Herodes ingin melihat Yesus melakukan mukjizat saat ada di hadapannya. Tapi, Yesus tidak melakukan apa-apa. Herodes lalu mengajukan beberapa pertanyaan. Mungkin ia berharap bisa mendapatkan kata-kata atau nasihat dari Yesus yang penuh hikmat itu.
Namun, Yesus diam saja. Mengapa? Karena memang Yesus tidak melakukan mukjizat atau bahkan berkata-kata hanya demi menyenangkan hati manusia. Tapi, tahukah Anda bahwa kadang orang Kristen tanpa sadar berbuat seperti Herodes? Ya, itu terjadi saat kita
seolah menempatkan Tuhan di dalam sebuah kotak, yaitu kotak keinginan kita. Kita berdoa untuk sesuatu, tapi kita memaksakan Dia harus berbuat seperti keinginan kita.
Atau yang lebih halus, kita memberi Tuhan pilihan: apakah A atau B yang cocok menjadi
pilihan saya, apakah saya harus menempuh jalan ini atau itu, dll.
Ada satu kesaksian menarik yang pernah diceritakan pendeta Tony Campolo tentang hal ini. Satu kali dalam satu kebaktian, Tony diminta mendoakan seorang pria yang menderita kanker. Maka, Tony pun berdoa untuk kesembuhannya. Beberapa hari berlalu,
Tony menerima telepon dari istri pria yang terkena kanker tadi. la berkata, "Apakah Anda pendeta yang kemarin mendoakan suami saya yang terkena kanker?" Awalnya, Tony mengira sang istri akan memberi tahu bahwa suaminya sudah sembuh. "Suami saya meninggal dunia kemarin," jawab sang istri. Sesaat sang pendeta merasa sangat sedih,
sebelum suara di seberang telepon itu melanjutkan, "Jangan sedih, Pak. Saat suami saya
datang ke gereja waktu itu, ia dalam kondisi sangat marah dan kepahitan. la merasa Tuhan tidak adil karena mengizinkannya menderita kanker. Tapi, setelah Anda berdoa untuknya, ia begitu merasa damai sejahtera. Sepulang gereja, ia selalu memuji Tuhan.
Hingga menjelang ajal, ia tetap mengucap syukur atas hidupnya. Doa Anda memang tidak membuatnya sembuh, tapi Tuhan telah memulihkan suami saya!" Nah, satu renungan untuk kita hari ini: Apakah selama ini Tuhan seolah diam atas pergumulan Anda? Mungkinkah itu karena kita sudah menaruhnya dalam kotak? Mari buka hati kita untuk mengalami kasih-Nya!.